Seri 1
PARALAYANG GUNUNG PANTEN MAJALENGKA
Bukit yang menjadi salah satu andalan pariwisata kota Majalengka ini mampu menarik ketakjuban para pengunjung ketika berada di atasnya. Dari bukit ini mata dapat menikmati seluruh kota Majalengka, rumah berjejer dan aktifitas kendaraan dapat terlihat.
Setiap harinya Paralayang tidak pernah sepi pengunjung, dari balita sampai manula semuanya berbondong-bondong untuk menikmati keindahan alam atau hanya sekedar menghilangkan penat yang mengganggu fikiran.
“Bukit Paralayang cocok sekali menjadi tempat penghilang penat ketika otak lelah dengan tugas-tugas kuliah, ketika mata sudah melihat keindahan alam rasanya hati merasa plong”. Ujar Disna salah satu mahasiswa Universitas Majalengka (UNMA) jurusan Olah raga.
Diapun menambahkan walaupun setiap hari datang ke bukit Paralayang ini namun tidak sedikitpun merasa bosan.
Tidak hanya masyarakat Majalengka sendiri yang berbondong-bondnong menikmati keindahan kota dari atas bukit namun dari barbagai kotapun berdatangan untuk menikmati kesejukan bukit paralayang.
Bukit inipun seringkali dijadikan tempat camping para anak muda ketika masa liburan semester dan sering menjadi tempat pecan olah raga bagi para pecinta olah raga paralayang.
Keindahannya memang tidak dapat dipungkiri dan kekuasaan Tuhan sangat dapat disaksikan ketika mata melihatnya.
Tak ada bosannya bibir memuji kekaguman atas keindahan bukit Paralayang Gunung Paten ini selain menjadi aset alam kota Majalengka juga merupakan aset alam Indonesia yang sebaiknya kita jaga bersama-sama.
Seri 2
UJI ADRENALIN DARI ATAS PUNCAK
Terbang tinggi melayang di atas hamparan hijau dan ditemani angin yang berhembus kencang, hal tersebut dapat dirasakan ketika paragliding atau paralayang dari atas puncak.
Hawa sejuk dan segar serta hembusan udara dingin yang menusuk tulang menambah eksotis dan keindahan suasana area paralayang yang satu ini, disini kita bias melihat langsung atraksi yang memompa adrenalin oleh para atlet paralayang professional.
Olahraga ini dapat ditemui di puncak Paralayang Gunung Paten Majalengka, tepatnya di Desa Sidamukti Kecamatan Munjul. Dan memang, olahraga kedirgantaraan ini juga telah berkembang menjadi sebuah wisata petualangan untuk sebagian orang, banyak di antara pengunjung yang datang hanya duduk untuk melihat bagaimana para pencinta paralayang terbang di udara.
Sampai saat ini bagi pengunjung yang memang belum memiliki keahlian dan tidak memiliki nyali dalam terjun Paralayang tidak diperkenankan untuk mencoba olah raga ini.
Namun lain halnya bagi para pengunjung yang suka tantanga dan ingin menikmati atau mencoba langsung terjun paralayang di Puncak Gunung Paten, yang tentunya akan dipandu oleh intruktur yang profesioanal secara tandem, keamanan terjamin dan sudah pasti dapat merasakan serunya olah raga yang satu ini.
Bagi yang masih amatir pasti akan didampingi serunya serta terpacu andrenalin saat berada di atas langit Puncak Gunung Paten. “saya sudah dua tahun ini meminati olahraga Paralayang, dari melihat itu akhirnya timbul ketertaikan, dan saat pertama kali terjun, sungguh menguji adrenalin sekali, sempat takut setengan mati”. Ujar Nita saat ditemui sebelum terjun.
Paragliding alias paralayang merupakan salah satu permainan yang bisa dibilang sebagai sarana untuk menguji nyali dan memacu adrenalin. Bisa dipastikan bila mencobanya pasti sensasi adrenalin bisa dirasakan saat berada di atas ketinggian dan terbawa angina.
Seri 3
KERAP DIJADIKAN PEKAN KEJUARAAAN NASIONAL
Diantaranya kota Solo dan Riau yang mengirimkan atlet-atlet terbaiknya untuk mengikuti Kejuaraan Nasional, namun tentunya pelatihan maksimal di kota masing-masing merupakan hal yang wajib dilakukan sebelum meluncur ke kota Sidamukti Majalengka.
Riau sendiri mengirimkan 12 atlet terbaiknya, yakni Agus Arianto, Yajid, M Rizki Darmawan, Reza C Kambe, Ismoyo, Yustira Ramadhani, Supratman, Iswadi, Riantoko, Andik Prasetyo, Susilo dan Sugeng Santoso. Dan Solopun mengirimkan 12 atlet terbaik, yakni Thomas Widyananto, Hening Paradigma, Efendi Nur Iksan, Lilik Darmono, Elisa Manueke, Bima Putra. Sementara itu atlet yang berasal dari tim PON Jawa Tengah yaitu Muhibin, Dewanto Basuhendro, Aleksander dan Dian Agus.
Tidak hanya diminati oleh olahragawan Indonesia dan para wisatawan Indonesia, Puncak Paralayang Gunung Paten Majalengka bahkan menarik minat atlet paralayang dunia asal Kroasia, dan Serbia.
Wargapun sangat apresiasi dengan pekan olah raga Kejuaraan Nasioanl yang diadakan di puncak Gunung Paten.
Selain pemerintahan kota Majalengka, wargapun menyambut dengan terbuka para atlet yang datang dari berbagai kota itu.
“Saya merasa bangga Majalengka menjadi salah satu kota diadakannya Pekan Olah Raga Kejuaraan Nasioanl Paralayang tahun 2012 lalu, tentunya menjadi kebanggan tersendiri untuk desa Sidamukti yang menjadi tempat bernaungnya Gunung Paten”. Ujar Budi warga desa Sidamukti.
(Triyani)
No comments:
Post a Comment