Multifungsi Media Online Mulai dari Dakwah sampai Prostitusi Online

Perkembangan teknologi informasi seperti tak ada matinya, di era globalisasi modern semakin memudahkan masyarakat dalam menggali informasi atau menyebarkan informasi.

Internet yang semakin pesat perkembangannya meruapakan samudera informasi. Tidak lagi hitungan hari, jam atau menit namun dalam hitungan detik saja bermacam-macam informasi baru sudah dapat ditemui di internet. Pengguna media online pun melonjak pesat.

Pengguna yang luar biasa besar ini, dengan tingkat pertumbuhan yang pesat, menjadikan internet sebagai penghubung yang efektif dan murah. Namun, dari besarnya jumlah pengguna internet, tidak banyak yang memanfaatkan betul untuk kepentingan dirinya.

Disinilah arti strategis media dakwah mengisi dunia internet dengan informasi yang bermanfaat dan media on line dijadikan sarana untuk menyebarkan ajaran Islam.

pesatnya perkembangan dan kemajuan teknologi informasi, dakwah semakin dimudahkan. Saat ini, untuk mendengarkan dakwah tidak harus berhadapan langsung dengan ulama, kyai atau penceramah, namun cukup dengan mengakses internet, masyarakat bisa mendapatkan bahan bacaan keagamaan dan dakwah sesuai dengan kebutuhan di manapun mereka berada.

Dakwah merupakan rangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan, yakni menyampaikan pesan-pesan agama terhadapa masyarakat, dengan adanya media online pesan-pesan dakwah tidak hanya disampaikan secara lisan dan berinteraksi langsung namun disampaikan pula dengan berupa tulisan melalui media online yang masyarakat bisa mengakses kapan saja.

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sampaikanlah walau hanya satu ayat”. Sabda Nabi ini memiliki makna bahwa seluruh umat Islam senantiasa harus menyampaikan ilmu yang di milikinya kepada orang lain, kapanpun, di manapun mereka berada. Hal ini sebagai tanggung jawab pribadi muslim dalam menjalani kehidupan di muka bumi ini.

Semangat dakwah yang ditegaskan Nabi Muhammad SAW diatas; meskipun hanya satu ayat, merupakan satu bentuk “tanggung jawab moral” yang sangat mengakar di kalangan umat Islam. Segala daya dan upaya untuk melakukan dakwah terus dilakukan, hingga kini.

Setelah beratus tahun berselang sejak dakwah lisan dikumandangkan oleh Rasulullah, pada masa kini dakwah telah menggunakan media digital. Dakwah dalam bentuk tulisan di buku, koran, majalah, tv dan radio mendapatkan komplementernya berupa text dan di internet.

Internet yang disandingkan untuk menunjang kebutuhan masyarakat untuk mencari informasi merupkan salah media yang sangat tepat untuk dijadikan sarana dalam berdakwah. Karena saat ini internet atau media online merupakan media dan sumber informasi yang paling canggih. Karena teknologi ini menawarkan berbagai kemudahan, kecepatan, ketepatan akses dan kemampuan menyediakan berbagai kebutuhan informasi setiap orang, kapan saja, dimana saja dan pada tingkat apa saja.

Dengan kemudahan yang ditawarkan media online diharapkan masyarakat lebih cerdas dan lebih tergali keingintahuannya mengenai ajaran agama.

Kecanggihan internet juga dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk melakukan bisnis prostitusi online, yang bahkan terungkap melibatkan beberapa artis ibu kota.

Prostitusi online semakin marak di kalangan masyarakat, ditambah kasusu-kasus dari prostitusi online semakin menjadi sorotan.

Perkembangan teknologi dimanfaatkan beberapa wanita untuk mempromosikan dirinya memalui media online.

Selain itu, perkembangan teknologi memang sangat membantu masyarakat dalam mengakses beberapa informasi, namun tidak hanya dengan pemanfaatan secara posiitif bahkan tidak sedikit beberapa pihak memanfaatkan denagn negatif yakni dengan menjadikan media online untuk wadah prostitusi online.



Sumber:

Baiquni; A, 1983, Islam dan Ilmu Pengetahuan Modern, Pustaka, Jakarta.

Hafidhuddin, Didin. 2006. Media Massa Dakwah, Jakarta.

Iskandar, 2009. Panduan Lengkap Internet, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.

http://cyberdakwah.com/2014/03/beberapa-strategi-membangun-media-dakwah-online/

http://news.okezone.com/read/2015/05/11/340/1148217/prostitusi-online-produk-masyarakat-kontemporer-yang-galau